Scroll untuk baca artikel
News

Sampaikan Informasi Program dan Kegiatan Kepada Masyarakat, Lapas Ampana Terima Kunjungan Kerja RRI

574
×

Sampaikan Informasi Program dan Kegiatan Kepada Masyarakat, Lapas Ampana Terima Kunjungan Kerja RRI

Sebarkan artikel ini

TOUNA – Kepala Seksi Binadik/Giatja Lapas Kelas IIB Ampana, Kanwil Kemenkumham Sulteng I Wayan Sucana, mewakili Kepala Lapas Ampana menerima kunjungan dari Radio Republik Indonesia (RRI) Ampana, Selasa (23/4/2024)

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Lapas Ampana untuk menyampaikan program dan kegiatan di Lapas, khususnya yang berkaitan dengan rehabilitasi dan reintegrasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kepada masyarakat luas melaluai media penyiaran public.

Selama pertemuan, I Wayan Sucana memberikan informasi dan penjelasan tentang berbagai program pembinaan yang sedang berlangsung di Lapas IIB Ampana.

Wartawan RRI tersebut berkesempatan untuk melihat dari dekat upaya lapas dalam mempersiapkan para WBP untuk reintegrasi sosial, yang mencakup pendidikan, pelatihan kerja, dan program-program psikososial lainnya.

Berikut beberapa poin penting yang dibahas dalam kunjungan tersebut:

  1. Perbedaan Lapas dan Rutan: perbedaan fundamental antara lapas dan rutan, dimana lapas lebih fokus pada rehabilitasi jangka panjang narapidana, sementara rutan umumnya digunakan untuk penahanan sementara selama proses hukum masih berjalan.
  2. Perbandingan jumlah pegawai dengan narapidana: Mencermati jumlah pegawai yang ada dengan jumlah narapidana, Sucana memaparkan bagaimana lapas mengelola sumber daya manusia untuk memastikan pengawasan dan pembinaan yang efektif.
  3. Kapasitas vs. jumlah narapidana: Dijelaskan pula tentang tantangan kapasitas ruangan yang ada dibandingkan dengan jumlah narapidana, serta strategi yang diterapkan untuk mengatasinya, termasuk pembagian blok dan penjadwalan kegiatan harian.
  4. Jenis-jenis pembinaan: menguraikan berbagai program pembinaan yang dijalankan, dari edukasi formal, pelatihan keterampilan kerja, hingga program spiritual dan psikologis, yang semua bertujuan untuk mempersiapkan WBP menghadapi kehidupan pasca-pemasyarakatan.
  5. Pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban: Berbagai langkah pencegahan dan strategi penanganan yang diterapkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam lapas, termasuk penggunaan teknologi pengawasan dan sistem patroli internal.
  6. Pengaruh layanan selama di Lapas: Sucana juga membahas bagaimana kualitas layanan yang diberikan di lapas dapat mempengaruhi keputusan narapidana untuk tidak kembali ke kehidupan kriminal, termasuk faktor kenyamanan dan rasa aman selama di dalam lapas.

Pertemuan ini juga menjadi kesempatan untuk menyoroti suksesnya program hak integrasi yang baru-baru ini diberikan kepada beberapa narapidana, serta diskusi mengenai tantangan dan peluang dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi narapidana.

Diharapkan melalui kunjungan ini, masyarakat luas dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang komitmen dan upaya Lapas Kelas IIB Ampana dalam memberikan kesempatan kedua bagi para warganya untuk membangun kehidupan yang lebih baik setelah menjalani hukuman.(Red/Humas-Laspana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page