TOUNA – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tojo Una-Una (Touna) terus melakukan upaya Pencegahan, Pemberantasan Dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di berbagai bidang, sesuai dengan tagline yang digaungkan, yakni Indonesia Drugs Free.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BNNK Touna, AKBP Djohansah Rahman, S.Pd didampingi Kasubbag Umum Irvan A. Karim, SH, MH, Koordinator Rehabilitasi Annisa S.Farm, Apt, Kordinator P2M Nur Bagus Indah Lakadjo, SKM, dan Plt. Kasi Berantas Bripka Rasyid pada kegiatan press release akhir tahun 2024, Senin (30/12/24).
AKBP Djohansah Rahman menyatakan bahwa BNNK Touna terus konsisten mengusung empat strategi yaitu Soft Power Approach, Hard Power Approach, Smart Power Approach dan Cooperation.
“Strategi Soft Power Approach meliputi tugas dan fungsi pada Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) dan Bidang Rehabilitasi,” ujar Djo sapaan akrab Kepala BNNK Touna itu.
Djo menjelaskan, pada bidang tugas P2M, BNNK Touna fokus pada program pencegahan dan pemberdayaan masyarakat. Intervensi dilakukan di wilayah pedesaan maupun kelurahan dengan membentuk Desa Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba).
“Total Desa/Kelurahan Bersinar yang terbentuk dari tahun 2020 sampai dengan saat ini sebanyak 10 Desa/Kelurahan yakni, Kelurahan Muara Toba (2020), Desa Tete B dan Desa Pusungi (2021), Desa Sumoli, Kelurahan Malotong dan Desa Tontouan Kabupaten Banggai (2022), Desa Saluaba dan Kelurahan Bailo (2023) serta Kelurahan Dondo Barat dan Desa Labuan (2024),” jelasnya.
Lanjut kata Djo, BNNK Touna juga telah membentuk dan melatih 50 Penggiat Anti Narkoba yang turut membantu dalam memberikan informasi dan edukasi P4GN di lingkungan masing-masing yakni lingkungan Pendidikan dan Instansi Pemerintah.
“Program Nasional selanjutnya, adalah ketahanan keluarga tahun 2024, BNNK Touna kembali melakukan intervensi kepada 10 keluarga perwakilan Desa Labuan dan Kelurahan Dondo Barat,” lanjutnya.
Menurutnya, program ini mendorong semua anggota keluarga untuk meningkatkan kwalitas keterampilan hidup, keterampilan pola pengasuhan orang tua, keterampilan hidup anak terkait bahaya penyalahgunaan narkoba serta penerapan pola hidup sehat.
“Remaja sangat rentan menjadi sasaran para pengedar. Bahkan siswa menengah pertama telah terpapar shabu. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan rangkaian kegiatan pembentukan remaja teman sebaya anti narkotika, mulai dari rapat tang melibatkan instansi dan stakeholder serta sekolah terkait, hingga tahap pelaksanaan dan pemantauan tindak lanjut di sekolah masing-masing,” tuturnya.
Kemudian pada bidang tugas Rehabilitasi, sambung Djo, upaya rehabilitasi di Desa Bersinar dilakukan dengan intervensi berbasis masyarakat dengan memberikan pelatihan kepada 5 agen pemulihan Desa Labuan (IBM Sakura) dan 5 orang agen pemulihan kelurahan Dondo Barat (IBM Ketapang) untuk menangani kecanduan Narkoba di tingkat ringan dan coba-coba dan telah menangani klien IBM sebanyak 10 orang yakni 5 klien IBM ketapang dan 5 orang klien IBM sakura.
“Pada tahun 2024 ini tercatat sebanyak 40 pecandu dan korban penyalahgunaan Narkoba yang telah mengakses layanan rehabilitasi di Klinik Musampesuvu Pura BNNK Touna,” sambungnya.
Djo menambahkan, pada Bidang Pemberantasan, BNNK Touna dalam pelaksanaan fungsi pemberantasan melakukan beberapa kegiatan yakni pemetaan kampung rawan Narkoba dan pelaksanaan asesmen secara terpadu pada orang yang terlibat kasus Narkoba untuk menentukan apakah orang tersebut pecandu, pengedar atau bandar Narkoba dengan pendekatan medis dan hukum.
“Namun pada tahun 2024, upaya pemberantasan jaringan sindikat Narkotika di wilayah dilakukan bersama BNN Provinsi Sulawesi Tengah,” tandasnya.****
