KABAR AMPANA – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Ampana, Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah, kembali berpartisipasi dalam Program Onboarding UMKM 2024 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Rabu (24/7/2024).
Pada hari ini, peserta menerima materi beberapa penting yang membantu mereka mengembangkan usaha. Dimana pada sesi pertama materi dibawakan oleh Herri Kresnawan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, dipimpin oleh Kakanwil Hermansyah Siregar yang membahas pendaftaran kekayaan intelektual yang meliputi merek dan brand.
Dalam materinya Herri Kresnawan menekankan bahwa pendaftaran kekayaan intelektual, seperti merek dagang, adalah langkah krusial untuk melindungi identitas dan nilai bisnis. Merek dagang berfungsi sebagai tanda pengenal produk atau jasa dan alat pemasaran yang efektif untuk membangun reputasi dan kepercayaan konsumen.
“Jika Anda tidak mendaftarkan merek Anda, risiko peniruan dan penyalahgunaan identitas bisnis sangat tinggi, yang bisa merugikan secara finansial dan merusak reputasi,” jelas Herri.
Pada sesi kedua, peserta mendapatkan materi tentang optimalisasi media sosial, disampaikan oleh Andi Risky, praktisi media sosial dan digital marketing.
“Di era digital saat ini, media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi platform penting untuk pemasaran dan penjualan, memungkinkan UMKM menjangkau pasar lebih luas tanpa batas geografis,” ungkapnya.
Pada sesi ini peserta juga diajarkan cara membuat konten menarik, teknik meningkatkan interaksi dengan audiens, serta strategi untuk mengoptimalkan iklan berbayar. Andy Risky juga menekankan pentingnya konsistensi dalam branding di media sosial.
Pada kesempatan ini peserta perwakilan Lapas Ampana, Rama Putrafi menyampaikan Program Onboarding UMKM 2024 diharapkan memberikan manfaat signifikan terhadap pengetahuan dan keterampilan untuk dapat mengembangkan usaha lebih baik dan menghadapi persaingan pasar yang ketat.
“Materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan relevan. Kami berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengembangkan usaha yang berbasis hasil karya warga binaan serta perekonomian daerah”, ujarnya.
“Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM di Indonesia, termasuk di wilayah Ampana, dapat tumbuh dan berkembang lebih baik, serta mampu berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional,” tukasnya. (Red/Humas Laspana)