Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Asisten Administrasi Umum Buka Rembuk Stunting dan Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024

27
×

Asisten Administrasi Umum Buka Rembuk Stunting dan Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024

Sebarkan artikel ini

TOUNA – Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) Drs. Moh Syarif, MAP mewakili Bupati buka Rapat Rembuk Stunting dan Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 Kabupaten Touna, Senin (22/4/2024).

Acara yang berlangsung di ruang Rapat Eksekutif Kantor Bupati Touna ini mengusung tema “π™‹π™šπ™£π™žπ™£π™œπ™ π™–π™©π™–π™£ π™ π™€π™‘π™–π™—π™€π™§π™–π™¨π™ž 𝙙𝙖𝙣 π™¨π™žπ™£π™šπ™§π™œπ™žπ™©π™–π™¨ π™ͺ𝙣𝙩π™ͺ𝙠 π™’π™šπ™£π™˜π™šπ™œπ™–π™ 𝙠𝙖𝙨π™ͺ𝙨 𝙗𝙖𝙧π™ͺ 𝙨𝙩π™ͺπ™£π™©π™žπ™£π™œ”.

Bupati Touna dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Moh Syarif menyampaikan berdasarkan hasil analisis situasi di Kabupaten Touna prevalensi stunting berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh dinas kesehatan atau π™š-π™‹π™‹π˜½π™‚π™ˆ sebesar 10,16β„….

“Sedangkan prevalensi hasil survei kesehatan Indonesia (π™Žπ™†π™„) tahun 2023, hingga saat ini belum dirilis oleh Kementrian Kesehatan maka dari itu pembahasan tema peningkatan kolaborasi dan sinergitas untuk mencegah kasus baru stunting harus dilakukan,” ucapnya.

Syarif mengatakan, sesuai dengan peraturan presiden nomor 72 tahun 2022 dan peraturan kepala Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) tentang rencana aksi nasional (π™π˜Όπ™‰-π™‹π˜Όπ™Žπ™π™„).

“Percepatan penurunan angka stunting Indonesia maka seluruh kabupaten/kota wajib melaksanakan amanat tersebut guna mencapai cita cita terciptanya generasi emas Indonesia ditahun 2045 kelak,” katanya.

Menurutnya, Pemerintah daerah Kabupaten Touna menyadari pentingnya intervensi untuk menurunkan prevalensi angka stunting sesuai target yang telah ditetapkan naik secara nasional maupun yang termaktub di dalam rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Touna tahun 2021-2024.

“Pemerintah dan non pemerintah, masyarakat dan stake holder terkait lainya sangat penting karena banyaknya aspek yang perlu mendapat perhatian/intervensi untuk mencegah stunting,” tuturnya.

Masih kata Syarif, target nasional sampai tahun ini 2024, menurunkan prevalensi stunting sebesar 14β„…, hal ini tentunya menjadi pekerjaan besar yang harus kita dukung ditingkat daerah.

“Program ini harus dijalankan hingga kesasaran terkecil di masyarakat yakni keluarga. Sinergi dan kolaborasi seluruh perangkat daerah juga sangat penting karena penanganan stunting tanggung jawab bersama,bukan hanya tanggung jawab π™Šπ™‹π˜Ώ,” ujarnya.

Dia menambahkan, Indikator layanan esensial baik maupun supply yang masih jauh dari target antara lain: pasangan usia subur miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima PKH hanya 32,35β„… dan yang menerima BPNT 46,23β„… perilaku hidup bersih dan sehat 28,19β„… pendampingan keluarga berisiko stunting 49,69β„….

“Indikator lain yang perlu mendapat perhatian khusus adalah bebas buang air sembarangan (SBS) atau 𝙀π™₯π™šπ™£ π™™π™šπ™›π™žπ™©π™žπ™€π™£ π™›π™§π™šπ™š baru 10β„… dan merupakan terendah di Sulawesi Tengah,” tutupnya.

Turut hadir Kapolres Touna diwakili oleh KBO Binmas, Iptu Muh. Asdi, Kajari Touna diwakili oleh Kasi Pidum, Adityo Ismutomo, SH, Plh. Pabung Touna Kodim 1307/Poso sekaligus Danramil 1307-05/Ratolindo, Kapten Inf. Iston Sihotang, Kepala Badan Bapperida Touna, Muh Amin Mustamin, ST, MM, Para Kepala OPD, para Direktur Rumah Sakit, para Camat, para Kepala PKM serta tamu undangan lainnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page