TOUNA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ampana Kabupaten Touna gelar pelatihan penyusunan Indeks Kinerja Unit (IKU) dan Indeks Kinerja Individu (IKI) remunerasi dan kebijakan jasa pelayanan terbaru bertempat di ruang rapat RSUD setempat, Senin (12/06/23).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut dipimpin oleh Direktur RSUD Ampana dr. Niko dengan menhadirkan narasumber dari Universitas Hasanuddin Makassar Ikar Suwito S.Kep,MARS.
Direktur RSUD Ampana Niko saat dikonfirmasi diruang kerjanya mengatakan, bahwa pada hari ini gelar kegiatan pelatihan penyusunan indeks kinerja unit dan indeks kinerja individu adalah mengukur maupun unit atau kebijakan kami dengan kebijakan jasa pelayanan yang terbaru.
“Berdasarkan undang undang nomor 44 tahun 2009 bahwa rumah sakit berhak untuk menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi intensif dan penghargaan sesuai ketentuan perundang-undangan dan semua pegawai berhak mendapatkan jasa pelayanan setelah melakukan tugas dan fungsinya,”kata Niko.
Menurutnya, seperti ada target satu orang perawat harus menangani pasien beberapa orang dengan pekerjaan ringan berat sedang baik di ruangan ICU, IGD semua poin-poin itu dikumpulkan setiap hari dan akan dihitung basic indeksnya.
“Apabila perawat itu telah mencapai 100 persen maka itu akan di bayarkan remunerasinya, Tetapi kalau ada perawat yang mungkin sering jarang masuk atau alasan lainnya itu akan kelihatan,” tuturnya.
Lanjut dijelasakan Niko, karena setiap pekerjaan tidak bisa dilakukan oleh dua orang yang sama hanya boleh salah satu.
“Hal ini sesuai aturan dari Permenkes bahwa Rumah sakit yang perlu kita genjot pelayanan efektif dan efesien suatu saat pasti akan kami capai,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, sesuai visi misi Bupati dan Wakil Bupati Touna agar selalu meningkatkan kualitas pelayanan publik yang berbasis pada system.
“Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab, maka beban rumah sakit akan bisa terukur, sehingga ketika beban rumah sakit melebihi, misalnya dokter spesialis bebannya sudah 300 persen atau dokter umum 200 persen maka itu akan menjadi bahan evaluasi untuk mungkin meningkatkan jumlah tenaga atau meningkatkan fasilitas,” ungkapnya.
“Kegiatan pelatihan ini di berlakukan untuk seluruh pegawai RSU Ampana seperti para medis, perawat, bidan meskipun farmasi berbeda-beda tetapi yang dinilai adalah kinerjanya baik individu maupun unit,” ujarnya. (**)