TOUNA – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Tojo Una-Una (Touna), Jafar Muhamad Amin mengimbau kepada pemilik homestay di Kepulauan Togean agar selalu mengawasi para tamu yang menginap di homestay masing-masing.
Himbauan ini disampaikannya Jafar usai insiden tewasnya turis asal Swiss Lousi Marmy saat melakukan aktivitas snorkeling tidak jauh dari tempat menginapnya di Resort Pristine, salah satu penginapan di wilayah Kecamatan Una Una.
Jafar mengatakan, bahwa sebelum turis asal swiss itu melakukan aktivitas menyelam, korban mengkonsumsi minuman keras yang berlebihan.
“Kami mendapatkan informasi bahwa korban mengkonsumsi minuman keras dari sore sampai pagi,” ujar Jafar yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Touna ini.
Menurutnya, seharusnya pemilik homestay bisa mengawasi apabila ada tamunya yang akan beraktivitas menyelam, agar tidak mengkonsumsi minuman keras.
Untuk itu, Jafar menilai bahwa lemahnya pengawasan di resort tersebut, seharusnya apabila tamu yang akan melakukan aktivitas menyelam selalu diawasi secara ketat.
“Oleh karena itu, agar hal ini terjadi lagi, kami mengharapkan kepada semua pemilik resort yang di wilayah kepulauan togean agar betul-betul mengawasi tamunya, ” tandasnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, turis asal Swiss itu ditemukan tewas di area pantai 100 meter dari tempat menginapnya di Resort Pristine, Desa Binanguna Kecamatan Una Una.
Korban Louis Marmy menginap di resort tersebut sejak 11 Januari dan direncanakan hingga 23 Januari 2025. ****