TOUNA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ampana melaksanakan skrining kesehatan penyakit Tuberkulosis (TBC) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan Active Case Finding (ACF) Rontgen Dada secara nasional, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan dilaksanakan di ruang Kerja Kasubsi Perawatan Lapas Ampana oleh Kasubsi Perawatan, Indrawati, didampingi Sarwan Abd Hamid, CPNS tenaga kesehatan yang bertugas sebagai staf layanan kesehatan Lapas.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini potensi penularan penyakit menular TBC di lingkungan Lapas, mengingat TBC merupakan salah satu penyakit infeksi yang memiliki risiko penyebaran cukup tinggi di area hunian berpenghuni padat seperti Lapas.
Melalui skrining ini, tim medis melakukan pemantauan kesehatan WBP secara berkelanjutan sebagai wujud pemenuhan hak atas layanan kesehatan bagi setiap warga binaan.
Pelaksanaan skrining diawali dengan pendataan dan identifikasi WBP yang menunjukkan gejala umum TBC, seperti batuk berkepanjangan, demam, sesak napas, penurunan berat badan, serta riwayat penyakit paru sebelumnya.
Selain itu, tim medis juga melakukan wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan kondisi fisik, untuk memastikan setiap WBP yang bergejala mendapatkan penanganan medis lanjutan secara cepat dan terukur.
Indrawati selaku Kasubsi Perawatan mengatakan, bahwa skrining ini merupakan bagian dari komitmen layanan kesehatan Lapas Ampana untuk mencegah potensi penyebaran penyakit menular di lingkungan pemasyarakatan.
“Skrining ini kami lakukan sebagai langkah preventif sebelum pelaksanaan ACF Rontgen Dada,” ujarnya.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap WBP dalam kondisi sehat dan jika ditemukan gejala TBC, segera kami tindaklanjuti melalui rujukan pemeriksaan lanjutan dan pengobatan sesuai prosedur kesehatan yang berlaku,” ungkapnya..
Sementara itu, Kalapas Kelas IIB Ampana, Luther Toding Patandung, secara terpisah memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini.
“Pemenuhan hak kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan dasar yang wajib diberikan kepada WBP,” terangnya.
Kalapas mengatakan, kegiatan skrining ini bukan hanya bagian dari program layanan kesehatan, tetapi juga langkah strategis untuk menjaga ketertiban dan keamanan di dalam Lapas.
“Kesehatan yang terjaga akan berdampak langsung pada suasana pembinaan yang kondusif. Saya mengapresiasi kerja tim medis Lapas Ampana yang selalu responsif dalam memberikan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Kalapas juga berharap agar kegiatan serupa terus dilaksanakan secara berkesinambungan.
“Kami akan terus bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam memastikan program kesehatan berjalan optimal. Lingkungan Lapas yang sehat adalah bagian dari keberhasilan pembinaan,” tambahnya. ***