TOUNA – Kegiatan ibadah rutin di Gereja Oikumene Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ampana, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah merupakan salah satu bentuk pembinaan kerohanian yang penting bagi warga binaan yang beragama Nasrani.
Dipimpin oleh penyuluh dari Bimas Kristen Tojo Una-Una, Pak Ayub Laentu, ibadah tersebut menjadi momen untuk memperkuat iman dan ketaatan kepada Tuhan, Rabu (8/5/2024).
Ayat Alkitab yang dikutip, Amsal 1:7, menggarisbawahi pentingnya takut akan Tuhan sebagai dasar dari segala pengetahuan. Pesan ini menjadi landasan bagi pembinaan rohani di tengah-tengah kehidupan di dalam penjara.
Kalapas Ampana, Mansur Yunus Gafur mengatakan, melalui kegiatan ini, diharapkan bahwa warga binaan dapat terus tumbuh dalam iman dan memperoleh hikmat serta didikan yang akan membantu mereka dalam proses rehabilitasi.
“Selain itu, dengan berlangsungnya ibadah secara tertib dan aman, ini juga mencerminkan sikap kedisiplinan dan tanggung jawab dari seluruh warga binaan serta petugas Lapas Ampana,” ujarnya.
Kalapas menegaskan pembinaan kerohanian yang terus ditingkatkan di Lapas Ampana merupakan langkah penting dalam memajukan kondisi Lapas serta mempersiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan mental dan spiritual yang lebih baik.
“Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak yang terlibat,” tukas Mansur. (Red/Humas-Laspana)