Sulteng

22 Hari Operasi Mantap Brata, Wilayah Sulteng Masih kondusif dan Netralitas Polri tetap terjaga

119
×

22 Hari Operasi Mantap Brata, Wilayah Sulteng Masih kondusif dan Netralitas Polri tetap terjaga

Sebarkan artikel ini
Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Djoko Wienartono.

PALU – Situasi dan Kondisi Kamtibmas tahap pendaftaran dan penetapan pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah terpantau terus kondusif.

Polda Sulawesi Tengah memastikan dan bertekad untuk menjaga Netralitas dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Hal itu sebagaimana diungkapkan Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Djoko Wienartono

“Dua puluh dua hari pelaksanaan Operasi Mantap Brata Tinombala 2023/2024, Situasi Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, tetap terjaga dan situasi masih kondusif,” kata Kombes Pol. Djoko Wienartono yang juga Kasatgas Humas, di Palu, Jumat (10/11/23).

Baca Juga:  Situasi Perayaan Ibadah Natal Aman, Polda Sulteng berikan Apresiasi Masyarakat

“Bahkan sampai dengan hari ini belum terjadi gangguan kamtibmas yang menonjol. Semua kejadian yang terjadi masih dapat tertangani oleh Polres jajaran,” jelasnya.

“Diucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah, atas peran dan kerjasama yang dilakukan sehingga kamtibmas tetap kondusif,” ujar Kombes Pol. Djoko Wienartono.

Baca Juga:  Pemilu 2024 di Buol Berlangsung Lancar, Kondusif Dengan Pengamanan Dari Personel PAM TPS

Djoko juga menerangkan, Netralitas Anggota Polri jelang Pemilu 2024, baik yang ada di Polda Sulteng maupun yang ada di Polres jajaran masih tetap terjaga. Kami pastikan apabila ada yang tidak netral, akan ditindak tegas.

“Situasi yang terciptanya ini tidak terlepas dari peran Satgas Preventif didukung Satgas Operasi yang lain. Kegiatan Satgas Preventif melalui kegiatan Patroli Dialogis terus memastikan objek-objek yang dikunjungi tetap terjaga,” tegasnya

Baca Juga:  Kemenkumham Sulteng dan Dinkes Gelar Pelatihan Jasa Boga dan Tata Boga Bagi Petugas Pemasyarakatan

“Patroli dialogis ini dilakukan pada saat jam-jam rawan, mengunjungi objek hanya untuk memastikan situasi yang dikunjungi aman, sekaligus ini sebagai perwujudan kehadiran negara untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *